Minggu, 06 November 2011

Madre

Judul Buku                        : Madre
Pengarang                         : Dee
Penerbit                            : Bentang
Cetakan dan Tahun Terbit : Cetakan I tahun 2011
Tebal Buku                       : 160 halaman

Dee, atau juga dikenal dengan nama aslinya, Dewi Lestari, adalah salah satu pengarang wanita Indonesia yang telah matang. Mulai meniti karir menulis sejak tahun 2001 dalam epic Supernova, hingga sekarang tahun 2011, karya-karya Dee semakin terlihat kerapian dan kedewasaan dalam pola pikir. Jika dibandingkan dengan Supernova, tentu Madre menyimpan lebih banyak makna dalam sentilan-sentilan bijak khas Dee.

Madre ini merupakan kumpulan-kumpulan karya Dee selama rentang waktu 5 tahun antara tahun 2006-2011. Beberapa sudah pernah dipublikasikan di media cetak maupun elektronik. Banyak tema yang diangkat di buku ini, karena buku ini  merupakan sebuah kumpulan cerita.Tidak hanya kumpulan cerita, puisi-puisi yang pernah Dee tulis juga bisa ditemukan di dalam buku ini. Tema-tema yang hadir pada buku ini mulai dari  takdir, kesetiaan, soulmate, persahabatan dan tentu saja cinta. Cerita utama dan yang pertama adalah Madre itu sendiri, yang menceritakan tentang panggilan hidup dalam pekerjaan.Cerita mengenai takdir yang datang untuk diketahui cukup terlambat dan tiba-tiba, membawa seseorang kepada pekerjaan yang tak pernah disangkanya untuk ditekuni. Juga ada puisi percakapan seorang ibu dengan janinnya, yang sungguh tak terduga isinya.

Buku ini dapat membuat orang, apalagi yang sudah mengenal karya-karya Dee, tertarik untuk membacanya.Dari sinopsis singkat yang ada di belakang buku, kita langsung akan bertanaya, siapakah Madre itu sebenarnya. Si tokoh yang menjadi judul buku ini tidak semua orang bisa menduganya. Sayangnya, tidak semua orang yang melihat buku ini akan segera menyimpulkan bahwa buku ini asyik untuk dibaca. Kesan yang agak berat memang akan membuat pembaca-pembaca yang tidak ingin terlalu banyak berpikir kurang tertarik untuk membacanya. Padahal, buku ini bahasanya bahasa anak muda yang masih menghargai kebakuan bahasa, sehingga kalangan remaja dewasa 17-35 tahun dapat mengikutinya dengan baik.Namun yang jelas, buku ini dapat menjadi selingan dan teman minum kopi saat sore hari dan menambah wawasan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar